Tragedi di Jalan Hauling Batubara, Pelajar 13 Tahun Tewas Tertabrak Dump Truk

Oplus_16908288

 

MNTV SUMSEL COM. Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Jalan Hauling Batubara Km 37, Desa Telang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Peristiwa tersebut merenggut nyawa seorang pelajar berusia 13 tahun bernama Cristoper Kelvin Manalu, warga RT 01 Dusun I, Desa Telang.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, kecelakaan bermula saat korban bersama kakaknya Tulus Manalu dan seorang bibi mereka tengah melintas menggunakan sepeda motor Honda Vario berwarna hitam. Ketika melewati ruas hauling batubara, motor yang mereka tumpangi tiba-tiba diseruduk dari belakang oleh sebuah dump truk pengangkut batubara yang dikendarai M. Berto Simamgunsong.

Benturan keras membuat ketiga korban terpental. Naas, Cristoper yang jatuh ke sisi kanan langsung terlindas ban truk dan meninggal dunia di tempat. Sementara Tulus dan bibi korban jatuh ke sisi kiri jalan dan hanya mengalami luka ringan.

Suasana duka menyelimuti keluarga besar Manalu. Jenazah Cristoper dimakamkan di TPU RT 14 RW 03, Desa Srimakmur, Kecamatan Bayung Lencir. Isak tangis keluarga mengiringi kepergian bocah yang masih duduk di bangku sekolah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, awak media masih berupaya meminta klarifikasi dari pihak pengelola jalan hauling, PT Musi Mitra Jaya (MMJ). Namun, saat dihubungi, pihak manajemen tidak berada di tempat sehingga belum memberikan keterangan resmi terkait insiden maut ini.

Masyarakat sekitar menilai, tragedi ini seharusnya menjadi alarm serius bagi PT MMJ maupun pihak terkait untuk lebih ketat dalam mengawasi aktivitas angkutan batubara. Banyak warga mengeluhkan kerapnya sopir dump truk yang melintas dengan kecepatan tinggi, bahkan tidak sedikit yang lalai menutup rapat terpal bak angkutan, sehingga membahayakan pengguna jalan lain.

“Kami minta PT MMJ benar-benar memperhatikan keselamatan pengguna jalan. Jangan sampai anak-anak atau warga jadi korban sia-sia akibat kelalaian pengelolaan dan kecerobohan sopir dump truk,” ujar salah satu warga Desa Telang.

Kini, masyarakat berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kejadian ini dan memberikan sanksi tegas, baik terhadap sopir maupun pihak perusahaan yang lalai mengawasi operasional kendaraan angkutan batubara. Tragedi yang menimpa Cristoper Kelvin Manalu menjadi pengingat bahwa keselamatan publik harus selalu menjadi prioritas di atas kepentingan bisnis.

(Srianto)